Icha
menutup buku itu. “Buku bagus”, gumamnya. Tadi ia temukan buku itu di lemari Om
Ary. Karena menganggur, ia iseng membacanya. Dan salah satu pembahasannya,
tentang mencari istri yang lebih muda. Icha teringat pada Raka, tetangga
sekaligus temannya sejak kecil yang diam-diam memendam rasa kepadanya. Bahkan,
Raka sesekali berani menggoda Icha terang-terangan. Seolah – olah Raka
bercanda, namun sebenarnya ia serius. Seperti gurauan Raka saat mereka tak
sengaja menjemur pakaian bersama.
“Cha,
rajin banget udah njemur baju,” Raka memulai pembicaraan.
“Biasa
aja kali, kamu tuh yang tumben, ikut-ikut njemur baju,” Icha menjawab
sekenanya.
“Haha,
iya dong, kan aku pengen njemur bareng calon istri,” ujar Raka sambil berlari
masuk rumah. Raka tak mau kena semprot Icha yang baru saja digodanya.
“Raka!!!,”
Icha menjerit dalam hati. Kan tidak mungkin teriak-teriak. Ia tidak enak hati
bila teriakannya di dengar keluarganya dan keluarga Raka. Walaupun saat kecil,
mereka berdua sudah terkenal sebagai pasangan serasi, sering bertengkar tapi
tak pernah pisah. Masalahnya, kini umur mereka sudah hampir kepala dua, sangat
kekanakkan rasanya jika masih bertengkar dan teriak-teriak. Ditambah hubungan
mereka yang tak sedekat waktu SD dulu.
Icha mengambil hp, ia ingin membicarakan
sesuatu pada Raka.
Icha:
“Raka, barusan aku baca buku, disitu dianjurin kalo nyari istri itu yang lebih
muda, karna perempuan lebih kelihatan cepet tua plus biar dia bisa ngehormatin
suami. Besok kalo kamu cari istri yang lebih muda ya”
Raka:
“Iya, aku juga pernah baca. BTW, kamu kan lebih muda dari aku.”
Icha:
“Yee, kita seumuran.”
Raka:
“Nggak aja, jarak kita kan sebulan lebih beberapa hari.”
Icha:
“Sama aja!”
Raka:
“Hm, lihat aja besok deh!”
Icha: “yup, ini sekedar saran, boleh diikuti boleh diabaikan, tapi menurutku ikuti aja sarannya”
Raka: “Iya iya, aku simpen deh sarannya di laci, thanks ya, heheh”
Icha hanya tersenyum. Punya tetangga hobi
nyeyel kaya Raka itu sesuatu. Walau Raka terkadang menjengkelkan, Icha ingin Raka
bahagia dengan istrinya kelak. “Semoga Raka medapat bidadari dambaannya,”batin Icha.
ditunggu kelanjutan kisahnya..^_^
BalasHapuskisah Icha dan Raka?
BalasHapusia... hehe
BalasHapuswkwk, masih ada gak yaaaa???
BalasHapuswait aja, ok?!