Dalam hidup berjamaah, sangatlah
wajar jika sering terjadi gesekan. Masing masing kita berbeda. Karakter, latar
belakang, sifat, dan hampir semua hal berbeda satu sama lain. Likulli ro’sin
ro’yun, setiap kepala memiliki pendapat. Sehingga tak heran apabila terjadi
perselisihan pandangan. Hanya bagaimana sikap kita menghadapi perbedaan
tersebut.
Kita memang dituntut untuk banyak
legowo (lapang dada) dalam menyikapi pendapat teman yang berbeda dengan kita. Apalagi
dalam masalah sepele. Misal, ketika kita akan membuat seragam untuk satu angkatan.
A menginginkan warna biru, B lebih suka warna hijau, C tak cocok dengan
keduanya, ia mengusulkan merah. A, B, dan C sama-sama mengemukakan argumen
mereka. Sedangkan teman-teman lain golput, meski dalam hati masing masing
memiliki kecenderungan. Mereka tak mau mengusulkan karena takut memperpanjang
perdebatan.
Hingga sang ketua menengahi dan mengadakan
survei warna yang paling banyak peminatnya. Akhirnya, “Biru” tampil sebagai
juara. Saat itulah hati pecinta hijau dan merah diuji, karna berlapang dada
terkadang sulit. Ini juga sering terjadi diantara kita, kawan. Tak ada yang mau
mengalah dalam hal kecil. Terlebih jika itu kepentingan bersama, bukan hanya untuk
dirinya. Tentu tak bijak jika kita bersikeras mempertahankan ambisi, disaat
semua telah setuju dengan suatu keputusan. Karna dalam contoh di atas, bisa
jadi bukan hanya peminat hijau dan merah yang kecewa, tapi juga orang yang tak
terlalu menginginkan biru.
Lagipula, ketika kita berlapang
dada, hal itu menjadikan hati terasa damai. Hubungan dengan teman bertambah
baik, dan jarang main hati. Ini dalam hal kecil. Lain dengan hal yang sifatnya
lebih serius. Jika pendapat teman memang keliru, maka jangan segan
meluruskannya. Apalagi hal tersebut berpengaruh dalam kemaslahatan bersama.
Jangan sampai kita mengikuti atau membiarkan kekeliruannya. Ingatkan ia dengan
cara yang baik.
Selalu bersikap legowo memang
tak mudah. Tapi juga tak sulit ketika kita membiasakannya atau bahkan telah melekat
pada diri kita. Kita harus menghindari adu mulut ataupun fisik hanya karena
masalah kecil. Bukankah kita tak menyukai permusuhan? So, maklumi teman dan
hadapi perbedaan dengan lapang dada.
_Haibara
Ai_
0 komentar:
Posting Komentar