Sering
kita kesal dengan sifat atau perlakuan buruk seseorang pada kita. Padahal,
boleh jadi kita pernah berbuat seperti itu kepada orang lain, meski bukan pada
orang itu. Timbal balik ini sering disebut “karma”. Yup, pernah merasakan kan?
Kalau
menurut salah seorang guruku, apa yang disebut karma itu adalah buah amal. Apa yang
kita tanam itu pula yang akan kita tuai. Maka jangan heran ketika kita
dibohongi, dicaci, digunjing, ataupun yang lain. Sebaiknya kita cepat-cepat introspeksi
diri sebelum terlalu larut dalam kemarahan dan menyalahkan orang tersebut. Mungkin
itu buah amal kita yang Alloh berikan akibatnya di dunia ini. Itu bentuk
teguran Alloh untuk kita. Terkadang kita berfikir, “rasanya aku tak pernah
menyakitinya, tapi kenapa ia menyakitiku?” coba ingat-ingat, adakah orang lain
yang pernah kita dhalimi selain dia?
Kalaupun
kita tak pernah berbuat dholim pada siapapun, lalu kita didholimi, maka
bersabarlah. Apalagi jika yang berbuat dholim itu saudara seiman kita. Ingat,
semua orang punya sisi buruk. Tak beda dengan kita. Manusia itu tempat salah
dan lupa. Hanya saja sudah seyogyanya kita berusaha untuk tidak mendholimi
siapapun. Baik dengan ucapan maupun perbuatan. Apa yang kita inginkan, itu juga
yang diinginkan orang lain. Dicintai, dihormati, disayang, dll. Jadi jangan
berharap akan disayang jika kita tidak pernah menyayangi. Jangan pernah minta
dihormati, jika kita tak mau menghormati orang lain.
Salah
satu kalimat yang sering kita ucapkan, “dia mau enaknya sendiri”. Hmm.. kalau
menurutku itu wajar, karna kita pun maunya yang enak dan mudah bukan? Hidup sebagai
makhluk social, tentunya menuntut kita untuk senantiasa berlapang dada atas
beberapa sifat orang lain yang menyebalkan. Dan tak lupa, kita meminta maaf
kepada mereka yang telah kita dholimi. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri
dan tak berbuat dholim lagi. Sepakat? J
Apa yang
tertulis di atas bukan hanya untuk kalian, kawan.
Tapi juga
sebagai nasihat buatku, aku minta maaf atas semua kesalahanku.
-Haibara
Ai-
0 komentar:
Posting Komentar