Luqman
berkata,”Wahai anakku, banyak bergaullah dengan para ulama, karena Allah akan
menghidupkan hati yang mati dengan hikmah sebagaimana Ia menghidupkan tanah
yang mati dengan air dari langit. Wahai anakku, janganlah engkau memepelajari
ilmu karena tiga hal dan jangan meninggalkannya karena tiga hal. Janganlah engkau
mempelajarinya untuk berdebat, menyombongkan diri, atau riya’. Janganlah pula
meninggalkannya karena malas, malu pada manusia, dan puas dengan kebodohan.
Wahai
anakku, janganlah engkau mendebat ulama dan jangan meremehkan mereka sehingga
mereka menolakmu. Jangan pula mendebat orang-orang bodoh sehingga mereka akan
membodohkanmu dan mencaci makimu. Tapi, sabarkanlah dirimu menghadapi orang
yang di atasmu dan kepada orang yang di bawahmu. Sesungguhnya hanya orang yang
bersabar terhadap ulama yang bisa menyertai mereka sehingga bisa terus memetik
ilmu mereka dengan kelembutan.
Wahai
anakku, sesungguhnya hanya hikmahlah yang bisa mendudukan orang-orang miskin di
majelis-majelis para raja.”
Poin
yang bisa diambil dari nasihat di atas adalah: hendaknya kita senantiasa
bergaul dengan para ulama, ahli hikmah, dan orang-orang shalih dengan menjaga
adab yang baik kepada mereka. Tidak mencari ilmu dengan maksud pandai mendebat
ataupun riya. Karena sombong bukanlah akhlaq para penuntut ilmu. Juga tak perlu
berdebat dengan orang bodoh, karena kita lah yang akan dianggap bodoh. Tapi janganlah
pula lelah menyampaikan peringatan, karena peringatan bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman. Wallahu a’lam.
_Ai_
0 komentar:
Posting Komentar