Pages

About

Sabtu, 18 Januari 2014

Menasihati, bukan berarti merasa paling baik




 “Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasehati kalian, dan bukan berarti aku orang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasehat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya. Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus-meneruslah berada pada majelis-mejelis dzikir (majelis ilmu), semoga Allah mengampuni kalian. Bisa jadi (ada) satu kata yang terdengar (di sana) dan kata itu merendahkan (diri kita) namun sangat bermanfaat (bagi kita). Bertakwalah kalian semua kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Hasan Al-Basri)
Sebagai sesama muslim, sudah seyoyanya kita saling menasihati. Mungkin terkadang orang menganggap  remeh nasihat kita, dikarenakan ia mengetahui aib kita. Namun, bukanlah tidak ada manusia yang luput dari kesalahan? Apakah kita baru berani memberi nasihat ketika kita rasa tlah merasa sempurna? Tentu tidak. Saat kita menasihati orang lain, bukan berarti kita merasa sebagai orang yang paling shalih, ataupun alim. Akan tetapi, itu sebagai aplikasi tolong menolong kita dalam kebaikan. Kadang kita menjadi subyek (yang menolong), dan di lain waktu kita bisa menjadi obyek (yang ditolong).
Al insanu mahalul khatha wa nisyan, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Jadi, sudah merupakan hal wajar jika kita melakukan khilaf. Disinilah fungsi nasihat, mengingatkan dan meluruskan kesalahan kita. Ketika teman, keluarga, tetangga ataupun guru kita melakukan kesalahan, berilah mereka nasihat, tentunya dengan memperhatikan adab-adab dan metode yang baik ketika memberi nasihat. Diantaranya niat ikhlash, berdasarkan ilmu, menasihati secara rahasia, menggunakan kata-kata yang lembut, dan menyesuaikan kondisi, situasi, dan kepribadian orang tersebut.
Ketika orang yang kita nasihati tetap acuh dan tak menghiraukan nasihat kita, maka besabarlah. Dan tak lupa berdoa semoga Allah melapangkan hatinya untuk menerima kebenaran. Begitu pula sebaliknya, tak pantas kita marah ketika ada orang yang menasihati kita, apalagi jika yang ia sampaikan itu benar dan merupakan perkara agama yang penting. Undhur ma qala wa la tandhur man qala, lihatlah apa yang dikatakan dan janganlah melihat siapa yang mengatakan. Artinya, dalam menerima nasihat ataupun masukan, kita tak memandang siapa yang mengatakan. Karena bisa jadi, suatu nasihat yang baik keluar dari mulut seorang petani miskin. Dan bisa juga, anak yang usianya di bawah kita lebih memahami kebenaran dan ilmunya lebih luas dibanding kita. Selama itu benar, terimalah.
Maha benar Allah yang berfirman: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.  (Al-Asr:1-3)
Semoga Allah tak menjadikan kita sebagai orang-orang yang merugi. Mari tingkatkan iman, perbanyak amal shalih, dan jangan lupa, saling menasihati. J
(for you and for me)
 _Haibara Ai_

Minggu, 12 Januari 2014

boardingschool







Teruntuk teman-teman yang berminat melanjutkan sekolah, khususnya untuk memperdalam ilmu dien.. di bawah ini aku copykan sedikit tentang TID Darusy Syahadah. Berhubung promosinya tentang unit TID, so aku nggak menampilkan banyak-banyak tentang KMI/KMA. Setelah membahas TID DS, ada sedikit informasi juga tentang pondok tahfidz Al-Furqon, Sukabumi. Let’s read..

TID Darusy Syahadah
Unit Takhasshush I’dad Du’at (TID Putra) / Da’iyat (TID Putri)
            Mendidik siswa-siswi lulusan SLTA keatas, lama pendidikan 2 (dua) tahun. Unit ini dibuat khusus bagi para da’i/da’iyah atau calon da’i/da’iyah dan para mu’allim/mu’allimah atau calon mu’allim/mu’allimah yang menuntut peningkatan kwalitas ilmiyah dalam jenjang pendidikan yang tidak terlalu lama karena hanya mempelajari ilmu-ilmu diniyah (agama) saja.
            SYARAT PENDAFTARAN
1.    Mampu membaca Al Qur’an
2.    Mengisi 2 (dua) formulir pendaftaran (calon santri dan orang tua/wali) dengan lengkap.
3.    Menyerahkan :
a.    Fotocopy Raport kelas 1, 2, kelas 3 (semester 1) dan Ijazah bagi yang sudah mendapatkan (masing-masing 2 lembar)
b.    Pasfoto ukuran 3×4 sebanyak 4 lembar (putri wajib  berjilbab)
c.    Surat Keterangan Sehat
d.    surat rekomendasi dari tokoh agama atau masyarakat setempat (khusus unit TID)
4.    Membayar biaya pendaftaran :
a.    Rp. 120.000 (bagi yang tes di Pesantren)
b.    Rp. 150.000 (bagi yang tes di Perwakilan/luar Pesantren)
*)    Semua persyaratan diserahkan langsung ke pesantren atau dikirim via pos/email.
*)    Pendaftaran via Pos atau email akan diproses bila sudah ada bukti pembayaran biaya pendaftaran melalui Rek. BRI No : 665801000513501 an. PP.Darusy Syahadah lalu SMS / konfirmasi ke 081393211811 (Ust. Muhibbin)
  TEMPAT / ALAMAT PENDAFTARAN & KONTAK PERSON
1. Langsung di Ponpes Islam Darusy Syahadah :
    – Unit Putra     : Gunungmadu, Simo, Boyolali, Jawa Tengah.
            CP : 082333821260 (Ust. Yusuf Al Banna) /
      0852 1538 2464 (Ust. Arif  Manggala. Lc.)
    – Unit Putri     : Grenjeng, Simo, Boyolali, Jawa Tengah.
            CP : 085290623710 (Usth. Ummi Hani) /
      081393160190 (Usth. Siswati)
2. Via Pos     : PP. Darusy Syahadah, Simo, Boyolali 57377, Jateng
3. Email     : pp.darusahada@gmail.com.
Materi Tes
1. Tes Tulis :
•    Tulis Arab
•    Ilmu Pengetahuan Islam
2. Tes Lisan :
•    Baca Al Qur’an
•    Psycotest (wawancara Calon santri sekaligus Ortu/walinya)
BIAYA PENDIDIKAN
RINCIAN
TID
Uang Gedung
750.000
Uang Kesantrian
150.000
Uang Perpustakaan & Majalah
100.000
Uang Kesehatan
100.000
Uang Tes Semester
100.000
Infak Pengembangan
500.000
SPP Bulan Juli minimal
400.000
*) Catatan : Untuk Gel-2 Uang Gedung ditambah Rp. 250.000
IURAN RUTIN BULANAN (SPP)
Yaitu untuk biaya asrama, makan dan pendidikan dengan alternatif pilihan :
Unit TID pa/pi :
a. 400.000 atau
b. 450.000 atau
c. 500.000 / lebih
Keterangan : Bagi yang memilih C berarti telah membantu kepada A
 Seragam sekolah
•    Putra     : baju putih, celana panjang biru tua + seragam keluar komplek
•    Putri     : jubah warna biru tua, kaos kaki putih, jilbab putih (model ditentukan pesantren) + seragam keluar komplek
3.    Peralatan MCK, tidur dan sekolah dapat dibeli di Koperasi Pesantren (daftar kebutuhan santri baru selengkapnya bisa dilihat website)
RUTE MENUJU LOKASI
•    Dari terminal Kartosuro :
-    Pondok Putra : Naik bis jurusan Simo/Karanggede turun di Pondok Gunungmadu
-    Pondok Putri : Naik bis jurusan Simo/Karanggede turun di Pondok Grenjeng
•    Dari terminal Tirtonadi :
-    Pondok Putra / Putri : Naik bis jurusan Simo, turun di Simo, lalu Naik bis jurusan Karanggede turun di Pondok Gunungmadu / Grenjeng.
•    Dari terminal Boyolali :
-    Pondok Putra / Putri : Sama seperti rute dari Terminal Tirtonadi.
NB: ni diambil dari an-najah.net, itupun ppsb DS 2013-2014. Kalau mau lihat lebih jelas, silakan buka www.darusyahadah.com
            Next.. seperti tulisanku di atas, aku mau ngebahas sedikit tentang pondok tahfidzul qur’an Al furqon. Belum ketemu website_nya, jadi ini masih sebatas pengetahuanku aja, dari seorang narasumber.
            Ma’had ini focus pada tahfidzul qur’an. Lama pendidikan dua tahun. Ada tiga mata kuliah dalam sehari. Di semester empat, ada mata kuliah umum. Ketika lulus dari sini, santri ditargetkan sudah hafal al-qur’an 30 juz. Lulusan ma’had ini setara dengan D2. Santri dibebaskan biaya pendidikan. Syarat masuknya, hafal (tes) 3 juz dan tes tulis b.arab. Ma’had ini untuk lulusan SMA/sederajat.
            Mungkin cukup.. maaf jika ada kesalahan, terutama untuk ma’had al furqon. Supaya lebih jelas, sekali lagi silakan buka website masing-masing pondok. Terkhusus untuk adikku.. silakan pilih mana yang lebih baik untukmu. Dua-duanya bagus.. I hope.. kamu bisa sekolah di salah satu ma’had di atas. Kalau berminat dua-duanya tentu lebih bagus.  J

_Haibara Ai_