Pages

About

Jumat, 14 Februari 2014

Bukan Salju Tapi Abu


                Semalam, sekitar jam 23.30 WIB, Gunung Kelud meletus. Saya dan beberapa teman memang mendengar bunyi letusan yang berulang-ulang. Kami berdomisili di Sragen, perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sewaktu mendengar suara itu, saya tak mengira kalau itu suara gunung meletus. Karena seumur-umur baru semalam itu saya mendengarnya. Saya kira suara itu berasal dari desa tetangga, entah apa, karena saya juga tak memiliki gambaran sedikitpun. Tapi setelah tadi pagi kami menyadari adanya hujan abu, dan juga melihat berita di internet, beberapa teman berkesimpulan bahwa suara yang semalam kami dengar itu suara letusan.

          Berdasarkan  berita yang saya baca di beberapa situs, hujan abu itu merata di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan di Kediri, yang turun semalam adalah hujan kerikil. Allahu Akbar! Dari tadi pagi, hujan abu turun deras di daerah kami. Beberapa sekolah diliburkan.  Sebagian bandara ditutup, begitu juga dengan pembatalan beberapa penerbangan. Hingga pukul 10.00 kami lebih dikejutkan dengan bertambah derasnya hujan abu tersebut, terasa seperti badai abu. Pohon-pohon dan atap tertutup abu, bukan salju. Langit pun terlihat sangat gelap. Kami berulang ulang mengucap istighfar karena baru kali ini kami melihat fenomena seperti itu. Kira kira sepuluh menit kemudian turunlah hujan (hujan air) disertai petir yang juga dibarengi padamnya listrik.

          Meletusnya Gunung Kelud terjadi pada malam valentine. Entah ini ada hubungannya atau tidak, hanya saja kita tahu bahwa valentine itu termasuk perayaan yang tak ada tuntunannya dalam Islam. Yang di dalamnya malah terdapat banyak hura-hura dan kemaksiatan. Tapi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, masih kita temui banyak remaja muslim yang merayakannya. Jikalau bencana ini sebagai peringatan dari Alloh, maka sudah hendaknya kita banyak beristighfar. Dan jangan lupa mendoa untuk saudara saudara kita yang tertimpa musibah.

          Hujan abu hari ini, mengingatkan saya pada hujan abu Gunung Merapi tahun lalu. Yang membuat  saya khawatir karena ada saudara saya yang tinggal di Magelang. Bagi teman-teman yang kiranya ingin mengetahui informasi lebih jelas, silakan buka situs berita, atau lihat di televisi. Semoga kita bisa mengambil pelajaran atas ini semua.

Wallahu A’lam bis shawab.

_Haibara Ai_

0 komentar:

Posting Komentar